Kejutan dalam pemilu Sri Lanka kali ini adalah mandat yang luas dari wilayah utara dan timur. Wilayah itu adalah rumah minoritas Tamil.
Sebelumnya mereka kerap curiga dengan etnis Sinhala, di mana Dissanayake merupakan anggota etnis tersebut. Akan tetapi, dengan perubahan dukungan dan kepercayaan yang terjadi, menunjukkan negara itu siap bergerak maju.
"Presiden kini memiliki mandat besar untuk melaksanakan reformasi tetapi juga harapan besar dari rakyat," kata Bhavani Fonseka, peneliti di Centre for Policy Alternatives di Kolombo, dikutip Reuters.
Adapun partai Podujana Pramuna milik keluarga Rajapaksa, yang mana kelompok itu telah memberi Sri Lanka dua presiden selama belasan tahun berkuasa, hanya memperoleh tiga kursi. Kinerja partai tersebut rontok di pemilu kali ini.
"Kami melihat ini sebagai titik balik yang penting bagi Sri Lanka. Kami mengharapkan mandat untuk membentuk parlemen yang kuat, dan kami yakin rakyat akan memberi kami mandat ini," kata Dissanayake.