unsplash.com/ Anna Ogiienko
Penempatan pasukan militer di Norwegia ini akan memberikan akses bagi Amerika untuk menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di Negara tersebut.
Selain menggunakan berbagai fasilitas darat, militer Amerika ini juga akan memanfaatkan berbagai fasilitas gua bawah tanah milik Norwegia, untuk keperluan penyiagaan taank dan maupun berbagai peralatan militer berat lainnya untuk menghadapi krisis dengan Rusia.
"Sekutu akan lebih baik hika melakukan latihan (militer) secara bersama-sama," demikian pernyataan Frank Bakke-Jensen, selaku Menteri Pertahanan Norwegia, seperti dikutip dari laman Deutsche Welle.
Apabila masa-masa krisis dengan Rusia benar-benar terjadi, maka sebagai anggota pakta pertahanan NATO maka Norwegia akan bisa mengandalkan kekuatan militer milik Gedung Putih, dan juga anggota-anggota NATO lainnya yang tergabung dalam pasukan sekutu.
"Pada masa krisis dan perang, maka Norwegia akan mengandalkan kekuatan militer milik Amerika dan juga sekutu-sekutu lainnya (NATO). Ini merupakan bagian dari kebijakan inti Norwegia yang didukung lewat keanggotaan (kami) dalam pakta pertahanan sekutu NATO," demikian tambah Frank Bakke-Jensen.
Hubungan Amerika dengan sekutu Skandinavia ini memang berjalan sangat harmonis. Amerika bersama-sama dengan sekutu NATO rencananya akan menggelar latihan perang militer besar-besaran pada tahun ini.
Pada bulan Oktober mendatang, sekitar 35 ribu pasukan dari 30 anggota NATO dan rekannya yang dipadu dengan sekitar 70 kapal perang, dan juga sekitar 130 pesawat tempur akan menggelar latihan bersama yang dipusatkan di bagian pusat dan utara Norwegia, demikian seperti dilaporkan oleh laman Deutsche Welle.