Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
seorang pria membawa bendera Palestina (pixabay.com/hosnysalah)

Jakarta, IDN Times - Pasukan Israel menyerbu beberapa sekolah yang dioperasikan oleh badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) di Tepi Barat yang diduduki awal pekan ini.  

Direktur Jenderal UNRWA, Phillippe Lazzarini, mengatakan bahwa pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan bom suara dalam serangan di pusat pelatihan di Qalandia. Petugas disebut memasuki lokasi secara paksa dan memerintahkan lebih dari 350 siswa dan 30 staf untuk segera mengungsi.

"Ini merupakan pelanggaran terhadap hak dasar atas pendidikan serta hak istimewa dan imunitas PBB," tulis Lazzarini di X pada Selasa (18/2/2025).

1. Penggerebekan sekolah di Yerusalem Timur berdampak pada 250 anak

Dalam insiden terpisah, Israel juga menggerebek tiga sekolah UNRWA di Yerusalem Timur, yang berdampak terhadap 250 anak. 

"UNRWA tetap teguh menghadapi upaya intimidasi terhadap layanannya di Yerusalem Timur yang diduduki. UNRWA berkomitmen tetap hadir dan memberikan bantuan, serta terus menyediakan layanan penting bagi pengungsi Palestina, termasuk pendidikan," tulis direktur UNRWA untuk Tepi Barat, Roland Friedrich, di X.

Dilansir dari Anadolu, penggerebekan tersebut terjadi beberapa jam setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memerintahkan pihak berwenang untuk segera menegakkan undang-undang yang melarang UNRWA beroperasi, yang mulai berlaku pada 30 Januari 2025.

“Tidak ada batasan terhadap penerapan undang-undang tersebut," kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan pada Senin (17/2/2025).

2. UNRWA tutup kantor pusatnya di Yerusalem bulan lalu

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di