Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
protes solidaritas terhadap Palestina (unsplash.com/Iason Raissis)

Jakarta, IDN Times - Pasukan Israel mundur dari kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara pada Jumat  (31/5/2024). Penarika pasukan itu mengakhiri operasi militer selama 20 hari yang telah menghancurkan sekitar 70 persen kamp tersebut.

“Sekitar 70 persen kamp Jabalia telah hancur total, dengan 800 rumah hancur. Kamp ini tidak layak huni karena infrastruktur dan pipa air juga hancur total," kata Mahmoud Bassal, juru bicara pertahanan sipil di utara Jalur Gaza, kepada The National.

Jabalia merupakan kamp pengungsi terbesar di Jalur Gaza. Didirikan pada 1948, kamp ini menampung orang-orang yang terpaksa meninggalkan desar-desa di wilayah selatan Palestina yang kini menjadi Israel. Menurut badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), sebanyak 116.011 pengungsi tinggal di kamp berukuran 1,4 kilometer persegi itu.

1. Militer Israel ngaku lancarkan lebih dari 200 serangan udara di Jabalia

Israel melancarkan operasi militer di Jabalia pada pertengahan Mei, setelah sebelumnya mengumumkan bahwa Gaza utara telah dibersihkan dari pejuang Hamas.

Militer Israel mengatakan bahwa operasi tersebut telah berakhir pada Jumat, dan mereka telah menghancurkan lebih dari 10 km terowongan di bawah Jabalia, yang menurut mereka digunakan oleh Hamas. Militer mengakui telah melakukan lebih dari 200 serangan udara di daerah padat penduduk selama operasi tersebut. 

Bassal mengatakan bahwa banyak warga sipil yang hilang setelah pertempuran tersebut. Kelompok pertahanan sipil menerima sedikitnya 20 mayat dari kamp Jabalia, dengan tim lainnya masih mencari korban selamat dan korban jiwa.

“Kami masih menerima laporan dari keluarga tentang hilangnya anggota keluarganya,” ujarnya.

2. Tim penyelamat kesulitan mengevakuasi dan menguburkan korban tewas karena keterbatasan peralatan

Editorial Team

Tonton lebih seru di