Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kendaraan temput KFOR di Kosovo Utara. (twitter.com/NATO_KFOR)

Jakarta, IDN Times - Pasukan Penjaga Perdamaian NATO di Kosovo (KFOR), pada Minggu (18/12/2022), diterjunkan untuk mengamankan perbatasan Serbia-Kosovo. Ini dilakukan untuk mengadang kelompok ekstremis sayap kanan Serbia yang hendak masuk ke Kosovo. 

Belakangan ini, Serbia-Kosovo dilanda ketegangan setelah adanya pemblokiran jalan dan demonstrasi dari warga etnis Serbia di Kosovo Utara. Bahkan, Serbia berniat mengirimkan tentara setelah menduga NATO tidak mampu mengamankan warganya di sana. 

1. KFOR tambah pasukan dan dirikan barikade di perbatasan Jarinje

KFOR menambah personelnya yang dikirim ke perbatasan Jarinje setelah mendengar kabar ekstremis sayap kanan Serbia bakal masuk ke Kosovo. Pasukan utusan NATO itu juga sudah mendirikan barikade di perbatasan untuk menghalangi masuknya demonstran.

Kabar itu datang pada pukul 14.00, ketika ratusan orang di perbatasan Raska berusaha menerobos barisan kepolisian Serbia. Meski dikawal, beberapa anggota kelompok sayap kanan itu dilaporkan berhasil mencapai pintu perbatasan, dilansir N1.

Demonstran yang berusaha menerobos barisan polisi diketahui membawa bendera kelompok sayap kanan asal Serbia, Montenegro, dan Republika Srpska di Bosnia-Herzegovina. 

"Kami datang ke sini untuk menunjukkan eksistensi negara kita. Kosovo merupakan milik Serbia," kata seorang demonstran.

2. KFOR memperingatkan demonstran di Kosovo Utara

Penerjunan KFOR ini juga berkaitan dengan demonstrasi dan pemblokiran jalan di perbatasan Serbia-Kosovo yang memasuki hari kesembilan. Protes itu berkaitan dengan penangkapan mantan anggota polisi etnis Serbia, Dejan Pantic. 

Mendengar kabar ini, KFOR telah memperingatkan warga Serbia untuk menghentikan provokasi di Kosovo Utara. KFOR menyebut punya kapasitas untuk memastikan keamanan di sana. 

"KFOR punya kapasitas dan personel untuk memastikan keamanan dan kedamaian lingkungan dan membebaskan semua komunitas di bawah mandat dari Resolusi 1244 PBB," tuturnya, dikutip Sarajevo Times

3. Serbia telah meminta izin penerjunan tentara ke Kosovo

Helikopter milik militer Serbia. (twitter.com/mo_i_vs)

Pemerintah Serbia tengah meminta izin pengembalian 100 hingga 1.000 tentara Serbia ke teritori Kosovo di perbatasan Merdare. Keterangan ini diungkapkan oleh anggota Angkatan Bersenjata Serbia yang melayangkan permintaan kepada perwakilan KFOR. 

Ini sesuai dengan pernyataan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, untuk mengurangi tensi dan melindungi warga etnis Serbia di Kosovo. Namun, KFOR kemungkinan akan menolak permintaan tersebut, dilaporkan B92.

Situasi di Kosovo terus memanas setelah pemerintah Kosovo terus menangkap warga etnis Serbia. Pekan lalu, Kosovo kembali menangkap mantan anggota kepolisian Kosovo yang mundur Oktober lalu. Ia diduga terlibat dalam kasus kejahatan perang. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team