Perjalanan Fransiskus ke Mongolia akan menjadi kunjungan pertama bagi seorang Paus. Di sana, dia akan melayani komunitas Katolik minoritas di Mongolia. Hal itu adalah bagian dari fokusnya untuk menarik perhatian orang-orang dan masalah-masalah, yang menurutnya, tak tersentuh pengaruh utama gereja.
Dari sekitar 3,3 juta populasi di Mongolia, sekitar 1.300 di antaranya merupakan umat Katolik terbaptis, kata kantor berita kegiatan misionaris Vatikan, Fides.
Menurut data dari Departemen Luar Negeri AS, ada sekitar 60 persen dari populasi yang mengklaim dirinya beragama, sisanya tidak memiliki identitas agama. Jika dirinci, 87,1 persen mengidentifikasi sebagai Buddha, 5,4 persen sebagai muslim, 4,2 persen sebagai Shamanist, 2,2 persen sebagai Kristen, dan 1,1 persen sebagai pengikut agama lain, dikutip dari Reuters.
Kendati jumlah umat Katolik di Mongolia berada pada jumlah yang lebih kecil dari gereja paroki di banyak negara, namun negara ini dianggap penting bagi Vatikan.