Jakarta, IDN Times - United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), lembaga PBB yang menangani kejahatan dan narkoba, dalam laporan tahunannya menyebut bahwa perang di Ukraina dapat mendorong produksi obat-obatan terlarang.
Pengalaman sebelumnya, dari Timur Tengah dan Asia Tenggara, menunjukkan bahwa zona konflik dapat bertindak sebagai magnet untuk membuat obat-obatan sintetis yang dapat diproduksi di mana saja, kata UNODC dalam laporannya yang dirilis pada Senin (27/6/2022).
Afghanistan merupakan salah satu negara yang menjadi contoh dari pernyataan tersebut. Afghanistan memang menjadi salah satu negara penghasil opium terbesar di dunia yang telah mengirim produknya ke berbagai negara.