Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang anak yang mengungsi dari provinsi bagian selatan, yang meninggalkan rumah akibat peperangan antara Taliban dengan aparat keamanan Afghanistan, tidur di taman umum yang digunakan sebagai penampungan di Kabul, Afghanistan, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.

Jakarta, IDN Times – Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyampaikan, fasilitas pelayanan dasar dan bantuan makanan di Afghanistan di ambang kehancuran.

Dikutip dari Channel News Asia, pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara OCHA Jens Laerke dalam dalam forum PBB pada Selasa (7/9/2021). Dia melaporkan bahwa jutaan warga Afghanistan membutuhkan bantuan makanan dan bantuan kesehatan.

Dia juga mendesak negara donor untuk memberi lebih banyak bantuan jelang konferensi bantuan internasional untuk Afghanistan pada 13 September mendatang.

1. Situasi kemanusiaan di Afghanistan memburuk

Pengungsi menaiki pesawat saat Departemen Pertahanan AS berkomitmen untuk mendukung Departemen Luar Negeri AS dalam keberangkatan personel sipil AS dan sekutu dari Afghanistan, dan untuk mengevakuasi sekutu Afghanistan dengan aman, dalam gambar handout terbaru tanpa tanggal. ANTARA FOTO/Staff Sgt. Brandon Cribelar/U.S. Air Force /Handout via REUTERS/AWW

Setidaknya, OCHA telah membagikan bantuan kilat senilai 600 juta dollar AS (sekitar Rp8,5 triliun) untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan bagi 11 juta orang hingga akhir tahun.

Selain krisis politik imbas Taliban yang kembali berkuasa, kekeringan panjang dan pandemik COVID-19 memperburuk situasi kemanusiaan di Afghanistan.

"Layanan dasar di Afghanistan runtuh, dan makanan serta bantuan penyelamat lainnya akan segera habis. Kami mendesak para donor internasional untuk mendukung seruan ini dengan cepat dan murah hati,” kata Laerke.

Lebih dari setengah juta warga Afghanistan menjadi pengungsi dalam negeri. Hal itu terjadi karena banyak warga yang melarikan diri dari kejaran Taliban, sebelum kelompok gerilyawan itu akhirnya menjadi penguasa setelah menaklukkan Kabul pada pertengahan Agustus.

2. WHO sebut 90 persen fasilitas kesehatan akan tutup pekan ini

Editorial Team

Tonton lebih seru di