Jakarta, IDN Times - Badan PBB mengatakan bahwa sistem layanan kesehatan di Haiti hampir runtuh akibat kekerasan geng dan kurangnya staf, peralatan medis dan obat-obatan.
Hôpital Universitaire la Paix, satu-satunya rumah sakit umum yang masih beroperasi di Port-au-Prince, telah menerima hampir 70 pasien dengan luka tembak sejak akhir pekan. Beberapa pusat kesehatan lainnya di negara tersebut telah terbakar dalam beberapa hari terakhir.
“Tidak ada oksigen yang tersedia, tidak ada air untuk melayani rumah sakit karena matinya pompa untuk menyediakan air bagi masyarakat. Sebagian besar rumah sakit di jantung ibu kota telah menutup pintunya,” kata Ronald Laroche, seorang dokter yang menjalankan jaringan rumah sakit swasta kepada CNN.