PBB: Pengungsi di RD Kongo Bertambah 10 Ribu Orang

Jakarta, IDN Times - PBB mengumumkan tambahan 100 ribu warga Republik Demokratik Kongo bagian timur yang mengungsi pada Rabu (6/3/2024). Penambahan terjadi setelah kelompok pemberontak M23 berhasil merebut kota kecil Nyanzale, Provinsi Kivu Utara.
Serangan pemberontak M23 menambah panjang krisis keamanan di RD Kongo dalam beberapa tahun terakhir. Kondisinya diperparah dengan dugaan Rwanda mendukung pemberontak M23 untuk melancarkan serangan di negara tetangganya.
1. Serangan pemberontak M23 sebabkan tewasnya 15 warga sipil
Sejak Senin (4/3/2024), pemerontak M23 sudah melancarkan serangan ke beberapa kota di Kivu Utara, termasuk Ruthsuru dan Masisi. Serangan dan pendudukan Nyanzale memakan sedikitnya 15 korban warga sipil, termasuk anak-anak dilaporkan tewas.
Dilansir Le Monde, hingga Rabu, pertempuran terus berlangsung di beberapa area, termasuk Kibirizi yang sudah ditinggalkan oleh penduduk dan sejumlah pekerja kemanusiaan. Menurut keterangan dari Misi PBB MONUSCO, pemberontak M23 diduga menyerang dengan mortar di Kihondo yang melukai 12 orang dan 5 di antaranya tewas.
Tak jauh dari pangkalan PBB, pemberontak meluncurkan enam mortar yang mengenai warga sipil. PBB juga memperingatkan bahwa serangan lanjutan berpotensi terjadi dan akan berimbas meningkatnya jumlah pengungsi.