Dalam bukti-bukti yang dikumpulkan IIMM, junta yang semakin kehilangan kendali daerah terpencil yang dikuasai People's Defence Force (PDF), kian bergantung pada pemboman udara dan artileri. Hal itu mengakibatkan banyak warga sipil terluka dan tewas.
Dilansir VOA News, dalam dokumentasi IIMM, ada banyak insiden yang jadi bukti bahwa warga sipil sering jadi korban konflik. Mereka tidak hanya terdampak, tapi menjadi sasaran dalam konflik.
"Di negara bagian Kayah pada bulan Februari tahun ini, empat anak tewas dan sekitar 10 orang terluka ketika jet tempur menjatuhkan bom dan melepaskan tembakan senapan mesin ke sekolah tersebut," kata Koumjian.
Dalam video yang dilihat IIMM, kebrutalan lain di antaranya adalah pejuang PDF diikat di antara dua pohon, lalu api dinyalakan di bawahnya, dibakar hingga mati. Sebaliknya, dalam video lainnya, pasukan PDF memenggal kepala pasukan junta yang ditangkap di Loikaw pada November dan Desember tahun lalu.
"Sungguh luar biasa, bukan hanya tingkat kebrutalannya, tapi perasaan impunitas yang jelas dari mereka yang melakukan pelanggaran sehingga mereka merekam apa yang terjadi dan kemudian mengunggahnya ke media sosial sehingga bisa disiarkan," jelas ketua IIMM.