Jakarta, IDN Times - Jurnalis Jeffrey Goldberg dari majalah The Atlantic secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam grup chat Signal yang berisi pejabat tinggi pemerintahan Donald Trump. Grup tersebut membahas rencana serangan militer AS ke Yaman pada 15 Maret 2025. Goldberg mengetahui rencana serangan Amerika dua jam sebelum publik mengetahuinya.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Michael Waltz, tidak sadar telah menambahkan Goldberg dalam grup yang berisi 18 pejabat tinggi. Para anggota grup termasuk Wakil Presiden AS JD Vance, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio. Mereka membahas rencana serangan ke kelompok Houthi di Yaman tanpa menyadari kehadiran seorang jurnalis.
"Saya sudah mengetahui serangan ini dua jam sebelum bom pertama meledak. Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengirimkan rencana perang pukul 11.44 pagi. Rencana itu berisi detail lengkap tentang jenis senjata yang akan digunakan, target serangan, dan jadwal pelaksanaannya," tulis Goldberg, dilansir The Atlantic.
