Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meminta maaf atas komentar diskriminatif yang dibuat oleh salah satu pembantunya pekan lalu. Dia kemudian menegaskan kembali kebijakan pemerintah untuk menghormati keragaman dan menciptakan masyarakat yang inklusif.
"Komentar baru-baru ini yang dibuat oleh ajudan benar-benar bertentangan dengan kebijakan pemerintah, dan kami telah membuat keputusan untuk segera membebaskan dari tugasnya sebagai sekretaris Perdana Menteri," kata Kishida pada Senin (6/2/2023).
“Saya menyesali kesalahpahaman yang mungkin muncul di kalangan masyarakat mengenai arah kebijakan pemerintah, dan saya meminta maaf kepada siapa pun yang mungkin tersinggung karenanya,” tambah dia, dilansir Bloomberg.