Jakarta, IDN Times - Perusahaan besar di Korea Selatan (Korsel) mengeluarkan pemberitahuan darurat dan menginstruksikan karyawan untuk bekerja jarak jauh, setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12/2024).
"Kami terjaga sepanjang malam untuk memantau fluktuasi nilai tukar. Meskipun tidak ada dampak langsung dibandingkan dengan pasar keuangan, depresiasi akibat volatilitas mata uang akan memengaruhi valuasi produk kami," kata seorang manajer dari perusahaan ritel asing yang tidak ingin disebutkan namanya.
"Kami bekerja semalaman untuk menyusun strategi respons, menilai potensi dampak pada bisnis kami, dan menyiapkan pengumuman untuk karyawan kami," sambungnya, dikutip dari Korea Herald.