Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sejumlah Staf Kepresidenan Korsel Mengundurkan Diri

ilustrasi bendera Korea Selatan. (unsplash.com/Daniel Bernard)
ilustrasi bendera Korea Selatan. (unsplash.com/Daniel Bernard)
Intinya sih...
  • Staf senior kepresidenan Korsel mengundurkan diri menyusul pencabutan status darurat militer Yoon Suk Yeol
  • Partai oposisi bersatu untuk mengajukan mosi pemakzulan terhadap Yoon ke Majelis Nasional
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah staf pemerintahan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol memutuskan untuk mengundurkan diri. Hal itu menyusul situasi politik di negara tersebut yang tak menentu usai Yoon menetapkan status darurat militer, Selasa (3/12/2024) malam.

Tak sampai 24 jam, Yoon akhirnya mencabut status darurat militer tersebut lantaran didesak oleh parlemen yang melakukan pemungutan suara dan berhasil mengumpulkan 190 suara. Mereka sepakat bahwa status darurat militer tersebut tidak sah.

Dilansir dari Korea Times, Rabu (4/12/2024), staf senior kepresidenan Korsel, termasuk kepala staf dan semua sekretaris, kompak mengajukan pengunduran diri.

Namun sampai saat ini belum jelas apakah ada penambahan staf pemerintahan yang mengundurkan diri akibat kondisi di Korsel saat ini.

1. Yoon bisa dimakzulkan

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. (dok. X @Presiden_KR)
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. (dok. X @Presiden_KR)

Sementara itu, para partai oposisi bersatu untuk mengajukan mosi guna memakzulkan Yoon. Mosi ini diajukan ke Majelis Nasional pada Rabu.

Partai Demokrat yang merupakan oposisi utama serta lima partai oposisi kecil lainnya mengajukan mosi tersebut sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

Mosi pemakzulan ini diteken oleh 191 anggota parlemen oposisi tanpa dukungan dari anggota parlemen partai yang berkuasa.

2. Status darurat militer dicabut

Kota Seoul, Korea Selatan. (IDN Times/Sonya Michaella)
Kota Seoul, Korea Selatan. (IDN Times/Sonya Michaella)

Yoon Suk Yeol mengumumkan dicabutnya status darurat militer pada Rabu pagi. Hal ini dilakukan usai Majelis Nasional melakukan pemungutan suara agar darurat militer diakhiri.

Kabinet Yoon menyetujui usulan untuk menghentikan status darurat militer tersebut pada 04.30 pagi waktu setempat, enam jam setelah Yoon menetapkan status darurat tersebut.

"Majelis Nasional menuntut pencabutan darurat militer sehingga pasukan yang dikerahkan untuk urusan darurat militer, ditarik. Darurat militer segera dicabut dengan menerima permintaan Majelis Nasional melalui rapat Dewan Negara. Namun kuorum belum terpenuhi karena masih pagi, darurat militer segera dicabut setelah tercapai (kuorum),” ucap Yoon.

3. Ibu kota Seoul sempat mencekam tadi malam

Potret salah satu sudut tempat di Seoul, Korea Selatan (unsplash.com/bundo)
Potret salah satu sudut tempat di Seoul, Korea Selatan (unsplash.com/bundo)

Suasana Ibu Kota Seoul dilaporkan sempat mencekam usai Yoon Suk Yeol menetapkan status darurat militer. Gedung Majelis Nasional digeruduk warga. Akibatnya, gerbang gedung seketika langsung ditutup usai pengumuman tersebut.

Helikopter juga terlihat mondar-mandir di atap gedung-gedung di Seoul, terlihat dalam rekaman yang tersiar di media sosial.

DPR Korsel pun langsung menggelar rapat dan sepakat bahwa darurat militer harus dibatalkan. Setidaknya 190 suara setuju terkait pembatalan ini. Tak lama kemudian, pasukan keamanan dan militer ditarik sepenuhnya dari gedung Majelis Nasional.

Sebelumnya, pasukan militer sempat memecahkan jendela untuk masuk ke lantai utama gedung parlemen. Pasukan ditempatkan di pintu masuk utama, tempat mereka menghalangi warga sipil yang ingin masuk.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Mahasiswa RI di AS Desak Prabowo Bebaskan Warga yang Ditahan usai Demo

23 Sep 2025, 17:43 WIBNews