Jakarta, IDN Times - Komisi Hak Asasi Manusia PBB di Sudan Selatan melaporkan bahwa kekerasan dan pelanggaran HAM berat di wilayah itu terus berlanjut menjelang pemilu pada Desember.
Dilansir Associated Press, komisaris Barney Afako mengatakan bahwa impunitas yang mengakar di Sudan Selatan telah memicu konflik bersenjata, penindasan, korupsi dan pelanggaran HAM termasuk kekerasan seksual. Menurutnya, hal tersebut bukanlah sebuah lingkungan yang memungkinkan terjadinya pemilu yang bebas dan adil.
“April lalu, kami menunjuk pejabat senior yang bertanggung jawab atas kejahatan serius, termasuk pembunuhan di luar proses hukum, penyiksaan, pemerkosaan, dan kekerasan seksual, namun semuanya tetap mempertahankan posisinya,” katanya kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa pada Jumat (1/3/2024).