Kebangkitan ekonomi India telah memposisikan negara itu menjadi salah satu dari lima kekuatan ekonomi global. India juga merupakan mitra dagang utama Prancis di Asia.
Meski Modi mendapatkan sambutan yang luar biasa dari Presiden Macron, tapi tidak semua orang di Prancis menyambutnya dengan baik. Kepala oposisi radikal, Jean-Luc Melenchon, menyebut pemimpin India sangat memusuhi umat Islam di negaranya.
"India adalah seorang teman. Tapi PM Narendra Modi adalah sayap kanan dan sangat memusuhi Muslim di negaranya. Dia tidak diterima pada 14 Juli, sebuah festival kebebasan, kesetaraan, persaudaraan yang dia hina," kata Melenchon bulan lalu, dikutip dari Deutsche Welle.
Marine Tondelier, ketua Partai Hijau, menyebut dengan memilih Modi sebagai tamu kehormatan adalah kesalahan politik yang parah.
"Perlu diingatkan bahwa sejak Narendra Modi berkuasa pada 2014, India yang biasa disebut sebagai negara demokrasi terbesar di dunia terus mengalami kemunduran dalam hal hak asasi manusia dan kebebasan fundamental," kata Tondelier.