Jakarta, IDN Times - Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menuduh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berusaha merusak upaya gencatan senjata. Pada Minggu (5/5/2024), dia menyebut Netanyahu ingin menciptakan pembenaran untuk melanjutkan serangannya ke Jalur Gaza.
"Hamas masih ingin mencapai kesepakatan yang mengakhiri agresi, menjamin penarikan pasukan Israel, dan mencapai kesepakatan pertukaran tahanan yang serius," kata Haniyeh, dikutip Middle East Monitor.
Saat ini, pembicaraan mengupayakan gencatan senjata sedang berlangsung di Kairo, ibu kota Mesir. Namun, Netanyahu menuduh Hamas membuat tuntutan yang tidak dapat diterima dan menegaskan tidak akan menarik pasukan Israel dari Gaza.