Jakarta, IDN Times - Pemimpin dan aktivis kemerdekaan Catalonia menemukan bahwa mereka telah menjadi korban penyadapan dengan spyware Pegasus. Hal ini menyulut kontroversi lantaran alat buatan Israel itu hanya dapat dibeli oleh pemerintah sebuah negara untuk melacak kelompok teroris dan kriminal.
Terbongkarnya skandal penyadapan ini sesuai hasil penyelidikan dari Citizen Lab yang berafiliasi dengan Universitas Toronto di Kanada. Meski, lembaga itu tidak menyebutkan pelaku secara spesifik, tapi terdapat kecenderungan aksi ini dilakukan oleh Pemerintah Spanyol.
Pemimpin pro kemerdekaan Catalonia, Pere Aragones, menyampaikan pihaknya telah lama curiga bahwa mereka menjadi target badan intelijen negara, dilansir The Times of Israel Kamis (21/4/2022). "Anda tidak harus menjadi Sherlock Holmes" untuk menuding badan intelijen Spanyol, yang dikenal sebagai CNI, ujar Aragones dalam wawancara dengan radio Catalan RAC1.
Selama ini, spyware Pegasus diketahui sudah menyulut kontroversi sebab diduga sebagai alat oleh pemerintah untuk memata-matai politisi, jurnalis, dan aktivis. Sejumlah jurnalis menemukan bahwa perangkat lunak itu digunakan pemerintah negara untuk menyadap lawannya.