Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera India. (unsplash.com/Naveed Ahmed)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin oposisi di India yang juga menjabat sebagai Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal, dibebaskan dari penjara oleh Mahkamah Agung India dengan jaminan.

Pembebasan ini memungkinkan Kejriwal untuk berpartisipasi dalam kampanye untuk pemilihan umum India yang sedang berlangsung sejak April hingga Juni 2024. Kejriwal ditahan sejak Maret atas tuduhan pencucian uang dan suap.

Melansir The Guardian, ia mengklaim penangkapan dan penahanannya didasari motif politik untuk menghalanginya berkampanye menjelang pemilu. Tudingan ini muncul di tengah upaya Perdana Menteri Narendra Modi dan partainya, Bharatiya Janata Party (BJP), untuk memenangkan masa jabatan ketiga dalam pemilu 2024.

Beberapa partai oposisi menuduh pemerintah menyalahgunakan kekuasaan untuk menargetkan lawan politik dan merusak demokrasi India.

1. Pembebasan Kejriwal dongkrak semangat oposisi

Pembebasan Kejriwal hingga 1 Juni diprediksi akan mendorong Aam Aadmi Party (AAP) yang dipimpinnya dan aliansi partai oposisi secara keseluruhan. AAP terpaksa berkampanye selama berminggu-minggu tanpa kehadiran sosok utamanya.

AAP, yang didirikan Kejriwal pada 2012 dengan agenda antikorupsi, bergabung tahun lalu dengan koalisi puluhan partai oposisi bernama INDIA untuk menantang BJP dalam pemilu. Koalisi ini akan bersaing melawan BJP memperebutkan kursi di seluruh India, termasuk di Delhi yang akan memilih pada 25 Mei. Saurabh Bharadwaj, salah satu petinggi AAP, menyebut pembebasan kejriwal sebagai keajaiban. 

Pembebasan Kejriwal disambut gembira oleh para pendukungnya. Dalam pidatonya setelah bebas, Kejriwal menyerukan kerja sama untuk menyelamatkan India dari kediktatoran.

"Saya sangat bahagia bisa bersama kalian lagi. Saya minta kerja sama kalian untuk menyelamatkan negara dari kediktatoran. Itu perjuangan saya," ujar Kejriwal kepada pendukungnya, dikutip dari Associated Press.

2. Tuduhan penyuapan dan bantahan Kejriwal

Editorial Team

EditorLeo Manik

Tonton lebih seru di