Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

India Selesaikan Penarikan Pasukannya dari Maladewa

Ilustrasi pasukan militer. (unsplash.com/Filip Andrejevic)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah India mengatakan pihaknya telah mengganti sekitar 80 tentaranya di Maladewa dengan warga sipil, menyusul tenggat waktu pada bulan ini yang telah ditetapkan oleh Presiden Mohamed Muizzu.

"Kedua belah pihak telah bekerja sama untuk memastikan kelanjutan pengoperasian platform penerbangan India," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India Randhir Jaiswal pada Kamis (9/5/2024), dikutip dari The Straits Times. Dia menambahkan delegasi personel teknis India yang kompeten telah dilakukan.

New Delhi mengatakan personel militernya ditempatkan di Maladewa untuk memelihara dan mengoperasikan dua helikopter serta sebuah pesawat yang telah disumbangkannya beberapa tahun lalu. Ketiga kendaraan tersebut digunakan untuk operasi pengawasan laut, pencarian, penyelamatan, serta evakuasi medis di pulau-pulau yang berpenduduk sekitar setengah juta jiwa.

Sementara itu, penarikan pasukan India merupakan janji pemilu yang dibuat oleh Mizzu, yang mulai berkuasa pada November. Dia dikenal secara luas sebagai pemimpin yang pro-China.

1. Maladewa tetap menjaga hubungan baik dengan India

Pernyataan tersebut datang bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Maladewa, Moosa Zameer, ke India. Para pemimpin negara itu biasanya menjadikan New Delhi sebagai tujuan pertama mereka setelah menjabat. Namun, Muizzu justru mendekati Beijing dan memperdalam hubungan pertahanan di tengah kekuatan global yang saling berebut pengaruh di kawasan Indo-Pasifik.

Saat bertemu dengan Zameer, Menlu India S. Jaishankar mengatakan bahwa kedua negara mempunyai kepentingan bersama untuk memahami cara terbaik untuk memajukan hubungan.

Di sisi lain, Zameer menuturkan bahwa pembicaraan dengan New Delhi berpusat pada kerja sama di berbagai bidang, mulai dari infrastruktur hingga peningkatan kapasitas.

"Kami merefleksikan sejarah panjang kemitraan bilateral kami yang saling menghormati dan memahami. Kami bertukar perspektif tentang peningkatan keterlibatan dan pertukaran antara Maladewa dan India, baik secara bilateral maupun di arena internasional," ujarnya di platform media sosial X.

2. Maladewa yang berisiko terjebak dalam persaingan India vs China

New Delhi telah lama mempunyai pengaruh atas Male. Sebab, lokasinya yang strategis di wilayah belakang Maladewa, yang memungkinkan India untuk memantau bagian penting dari Samudera Hindia. Beberapa analis memperingatkan bahwa Maladewa menghadapi risiko terjebak dalam persaingan kekuatan Asia. 

Beijing telah meminjamkan lebih dari 1 miliar dolar AS (sekitar Rp16 triliun) ke Maladewa selama bertahun-tahun, di mana sebagian besar digunakan untuk infrastruktur dan pembangunan ekonomi. 

Kedua negara juga telah meningkatkan hubungan ke kemitraan strategis yang komprehensif pada Januari, saat Muizzu melakukan kunjungan kenegaraan ke China.

Pada Maret, Maladewa menandatangani perjanjian bantuan militer dengan Negeri Tirai Bambu, yang mana hal ini menimbulkan kekhawatiran di New Delhi. Saat itu, Kementerian Pertahanan Maladewa mengatakan perjanjian itu bersifat gratis, tanpa pembayaran. Namun, pihaknya tidak memberikan rincian lebih lanjut, dilansir BBC.

3. Kekhawatiran India atas pengaruh China yang semakin meningkat di Maladewa

Ilustrasi bendera India. (unsplash.com/Naveed Ahmed)

Selain harus menarik personel militernya, izin yang diberikan Maladewa kepada kapal penelitian China untuk berlabuh di pelabuhannya pada Februari, juga menimbulkan kekhawatiran bagi New Delhi.

Sementara bagi Male, izin tersebut sebagai kunjungan ke pelabuhan untuk rotasi personel dan pengisian pasokan, sebelum kembali melaut. Namun, hal itu tidak meyakinkan beberapa ahli India yang khawatir bahwa misi tersebut mungkin merupakan misi untuk mengumpulkan data yang nantinya dapat digunakan oleh militer China dalam operasi kapal selam.

Baru-baru ini, India membuka pangkalan angkatan laut baru di Kepulauan Lakshadweep di dekat Maladewa, guna meningkatkan pengawasan di Samudera Hindia. Ini terjadi di tengah perselisihan yang sedang berlangsung pada hubungan kedua negara dalam beberapa bulan terakhir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us