Pemimpin Ossetia Selatan Tunda Referendum untuk Gabung Rusia

Jakarta, IDN Times - Presiden Ossetia Selatan, Alan Gagloev pada Senin (30/5/2022) mengumumkan penundaan proses referendum untuk bergabung dalam Federasi Rusia. Penundaan ini diungkapkan sampai konsultasi lebih lanjut dengan pihak Moskow berhasil diselesaikan.
Dilansir Eurasianet, Gagloev baru saja terpilih menjadi Presiden Ossetia Selatan pada awal Mei lalu. Pemimpin oposisi itu berhasil mengalahkan calon petahana Anatoliy Bibilov yang sudah memimpin negara pecahan Georgia itu sejak 2017 silam.
Sementara itu, Ossetia Selatan sudah melepaskan diri dari Georgia menyusul berakhirnya Perang Rusia-Georgia di tahun 2008. Meski hanya berlangsung selama lima hari, konflik bersenjata tersebut telah merenggut lebih dari 700 korban jiwa.
1. Penundaan berkaitan dengan kemungkinan tidak diterimanya referendum unilateral
Proses referendum Ossetia Selatan yang sedianya digelar pada 17 Juli mendatang resmi ditunda oleh Presiden Alan Gagloev. Hal ini menyusul pernyataannya pada Senin lalu terkait dibutuhkannya konsultasi lebih lanjut dengan pihak Moskow soal masalah integrasi.
"Konsultasi sedang dilakukan dengan Rusia terkait berbagai isu yang dihadapi dalam proses integrasi Republik Ossetia Selatan dan Federasi Rusia" ungkap Gagloev, dikutip dari RFE/RL.
Hal ini juga berkaitan dengan ketidakjelasan konsekuensi hukum dari masalah tersebut dan kemungkinan tidak diterimanya keputusan referendum unilateral" tambahnya. Berkaitan dengan rencana konsultasi dengan pihak Rusia, Gagloev sudah mengumumkan rencananya untuk berkunjung ke Moskow.