Pemimpin Tertinggi Gereja Inggris Mundur akibat Skandal Pelecehan

Jakarta, IDN Times - Justin Welby, pemimpin tertinggi Gereja Inggris yang menjabat sebagai Uskup Agung Canterbury, mengundurkan diri pada Selasa (12/11/2024). Pengunduran diri ini terjadi lima hari setelah publikasi laporan independen mengungkap kegagalannya menindaklanjuti kasus pelecehan anak massal oleh John Smyth.
Sebagai Uskup Agung Canterbury, Welby merupakan tokoh paling berpengaruh dalam Gereja Inggris. Ia juga merupakan pemimpin spiritual dari 85 juta umat Anglican di seluruh dunia. Pengunduran dirinya telah mendapat persetujuan resmi dari Raja Charles pada Selasa pagi.
Welby mengakui harus mengambil tanggung jawab pribadi dan institusional atas kegagalan menangani kasus tersebut. Peristiwa ini menjadi sejarah baru karena belum pernah ada Uskup Agung Canterbury yang mengundurkan diri akibat skandal pelecehan.
1. Welby gagal tindak lanjuti kasus pelecehan
John Smyth, seorang pengacara Inggris, melakukan pelecehan sistematis terhadap sekitar 130 anak laki-laki dan pemuda. Kejadian ini berlangsung di kamp musim panas Kristen untuk siswa sekolah swasta bergengsi Inggris pada akhir 1970-an hingga awal 1980-an.
Welby pernah bekerja sebagai sukarelawan di kamp musim panas tersebut. Dia membantah mengetahui ada kejanggalan dalam perilaku Smyth saat itu. Namun, laporan Makin menilai hal ini tidak mungkin terjadi dan menyatakan Welby setidaknya sadar bahwa Smyth adalah sosok yang patut dikhawatirkan.
Setelah kasus ini terungkap, Smyth justru diizinkan pindah ke luar negeri dengan sepengetahuan pihak gereja, dilansir dari The Guardian.
Smyth pindah ke Zimbabwe dan Afrika Selatan pada periode 1984-2001. Selama itu, pejabat gereja mengetahui aksi pelecehannnya namun tidak melakukan upaya pencegahan. Smyth akhirnya meninggal pada 2018 di Cape Town saat sedang dalam penyelidikan kepolisian Hampshire.
Kegagalan Welby terletak pada ketidaktegasannya saat menerima laporan tentang Smyth pada 2013. Menurut laporan Makin, seharusnya saat itu Welby bisa langsung melaporkan kasus ini ke polisi. Jika hal ini dilakukan, Smyth kemungkinan bisa dibawa ke pengadilan sebelum meninggal pada 2018.