Jakarta, IDN Times - Gencatan senjata yang rapuh di Gaza menghadapi ujian pertamanya pada Selasa (14/10/2025). Israel menyatakan bahwa aliran bantuan yang masuk ke wilayah tersebut akan dibatasi, dan perbatasan Rafah tidak akan dibuka sesuai rencana.
COGAT, cabang militer Israel yang mengawasi aliran bantuan ke Gaza, menginformasikan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa mulai Rabu (15/10/2025), pihaknya hanya akan mengizinkan 300 truk bantuan masuk ke Gaza setiap hari selama gencatan senjata. Jumlah ini setengah dari jumlah yang awalnya disepakati, yaitu sekitar 600 truk bantuan.
Selain itu, tidak ada bahan bakar atau gas yang diizinkan masuk ke wilayah Palestina tersebut kecuali untuk kebutuhan khusus yang berkaitan dengan infrastruktur kemanusiaan.