Tentara El Salvador yang menggeledah tas anak sekolah di San Salvador. (twitter.com/AlfonsoFajardoC)
Keadaan darurat yang diresmikan parlemen sudah memasuki bulan ketiga sejak digulirkan pada akhir Maret lalu. Menteri Keamanan El Salvador, Gustavo Villatoro mengklaim bahwa ada 36.277 orang yang ditahan sejak diberlakukannya perang kepada geng, di mana terdapat 31.163 laki-laki dan 5.114 perempuan.
Apabila jumlah tersebut memang benar, berarti orang yang ditangkap di El Salvador dalam dua bulan terakhir ini melampaui jumlah orang yang ditahan sepanjang tahun lalu. Hal ini membuat naiknya populasi tahanan hingga dua kali lipat dan hampir 2 persen dari seluruh penduduk dewasa berada di balik jeruji besi.
"Apa yang kami lakukan adalah merespon keinginan jutaan warga El Salvador yang muak hidup dalam kontrol kelompok teroris. Kritik tidak akan merebut transformasi yang diberikan Presiden Nayib Bukele kepada negara ini. Dia sudah berani dalam menantang gang kriminal yang lahir di AS pada tahun 1980-an dan merebut sebagian besar teritori El Salvador usai perang sipil," tutur Villatoro, dikutip The Guardian.
Di samping orang dewasa, Amnesty International juga mengungkapkan bahwa setidaknya ada 1.190 anak yang ditahan di dalam penjara atas kasus ini. Mayoritas dari anak-anak tersebut dicap sebagai anggota organisasi teroris.
Salah satu kasusnya adalah dua saudara sepupu berusia 14 dan 15 tahun yang ditahan pada April lalu. Padahal mereka sedang bermain di luar rumah dan hanya berada di area pinggiran San Salvador. Keduanya ditangkap hanya karena polisi melihat fisiknya seperti anggota geng kriminal.