Jakarta, IDN Times - Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk mengubah nama puncak tertinggi Amerika Utara dari Denali menjadi McKinley memicu reaksi dari penduduk asli Alaska dan anggota parlemen Alaska, termasuk dari politisi Partai Republik.
Perubahan tersebut telah disetujui Trump dengan menandatangani perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat sebagai presiden, yang telah ia janjikan selama kampenya untuk menghormati William McKinley sebagai presiden ke-25.
Perubahan tersebut telah menghapus keputusan Barack Obama selama menjabat sebagai presiden pada 2015, yang ia tujukan sebagai bentuk pengakuan terhadap pentingnya Denali bagi penduduk asli Alaska.