Sebelum penembakan ini, dilaporkan sejumlah ledakan terjadi di Datu Unsay. Lima granat diketahui meledak di sebuah tempat pemungutan suara yang menyebabkan sembilan orang terluka.
Beberapa menit setelah serangan itu, sebuah granat meledak di kota Shariff Aguak, namun tak ada korban jiwa. Kedua kota ini berada di Provinsi Maguindanao.
Para korban terluka tersebut terkena ledakan granat ketika sedang berjalan untuk memberikan suara mereka di balai kota.
“Kebiasaan mereka untuk turun lebih awal dari desa mereka yang jaraknya 8 hingga 12 jam dengan jalan kaki. Jadi, ledakan ini terjadi Minggu malam,” ujar Kuntong lagi.