Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Survei Pemilu Filipina: Anak Eks Diktator Marcos Memimpin Suara

KPU Filipina mengeluarkan petisi untuk menolak pencalonannya terhadap Ferdinand Marcos Jr. pada Senin, 17 Januari 2021, waktu setempat. (Instagram.com/bongbongmarcos)

Jakarta, IDN Times - Pada 9 Mei mendatang, sekitar 67,5 juta warga Filipina akan memilih siapa presiden mereka selanjutnya. Presiden terpilih nanti akan menggantikan Rodrigo Duterte yang telah menjabat selama 6 tahun. 

Saat ini, ada lima orang yang mencalonkan diri sebagai presiden Filipina selanjutnya yakni Ferdinand Marcos Jr, Leni Robredo, Manny Pacquiao, Isko Moreno dan Panfilo Lacson.

Tak hanya jabatan presiden, ribuan posisi akan diperebutkan, dari kursi wakil presiden hingga senat dan 18 ribu kursi wali kota dan gubernur.

1. Anak eks diktator Filipina unggul

Ferdinand Marcos Jr dalam kampanyenya sebagai calon presiden Filipina (Instagram.com/Bongbong Marcos)

Sebuah survei yang diadakan Pulse Asia Research, yang dirilis pekan ini, menunjukkan Ferdinand Marcos Jr, anak eks diktator Filipina Ferdinand Marcos Sr, memperoleh 56 persen suara dari 2.400 responden.

Marcos Jr lebih dikenal dengan nama Bongbong Marcos. Keluarganya menjarah miliaran dolar dari negara dan penerapan darurat militer oleh ayahnya pada 1972 silam menandai salah satu periode tergelap dalam sejarah Filipina.

Marcos Jr berusia 28 tahun ketika ayahnya digulingkan oleh Revolusi Rakyat 1986. Keluarganya terpaksa keluar dari Istana Malacanang dan pergi ke pengasingan. Di pengasingan inilah, Marcos Sr meninggal dunia.

Pada 1990-an, keluarga Marcos diizinkan untuk kembali ke Filipina. Bongbong akhirnya terjun ke politik seperti ayahnya. Ia terpilih sebagai gubernur Ilocos Norte, lalu anggota kongres dan senator.

Pada 2016 silam, ia pernah mencalonkan diri menjadi wakil presiden tetapi kalah dari Leni Robredo.

2. Leni Robredo mendapat 23 persen

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Wakil Presiden Filipina Leni Robredo diketahui hanya mendapat 23 persen suara.

Sering bertolak belakang dengan Duterte, Lobrebo kerap membela hak asasi manusia di Filipina. Robredo sebelumnya bekerja untuk organisasi nonpemerintah yang memberikan bantuan hukum kepada kelompok terpinggirkan.

Ia terpilih sebagai wakil presiden pada 2016 lalu dan dikenal tidak akur dengan Duterte. Lobredo jelas mengkritik perang narkoba Duterte. Sementara tiga capres lainnya, tak sampai 10 persen suara didapat, menurut survei ini.

3. Memperkuat kampanye masing-masing

(Ilustrasi Peta Filipina) commons.wikimedia.org

Untuk bertarung pada 9 Mei nanti, Marcos dan Lobredo dikabarkan memaksimalkan kampanyenya di sejumlah provinsi.

Sebelum masa hening pada Sabtu besok, Marcos akan menggelar kampanye di Provinsi Iloilo. Sementara itu, Robredo dikanarkan akan menggelar kampanye di Provinsi Negros. Disebutkan, ia kian populer akhir-akhir ini, terlihat dari kampanyenya yang selalu ramai.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us