Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gedung Putih (pexels.com/Chris)
Gedung Putih (pexels.com/Chris)

Intinya sih...

  • Menteri Keamanan Dalam Negeri AS dan Presiden Donald Trump merespons penembakan dengan ajakan doa dan pujian terhadap Garda Nasional.

  • Gubernur Virginia Barat mengonfirmasi identitas korban sebagai prajurit Garda Nasional wilayah tersebut, sementara Gedung Putih memberlakukan status lockdown.

  • Penembakan terjadi di tengah penempatan kontroversial ribuan prajurit Garda Nasional AS ke Washington yang masih menjadi perdebatan publik.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Dua anggota Garda Nasional Amerika Serikat (AS) ditembak pada Rabu (26/11/2025) tepat di area pintu masuk stasiun metro Farragut West di pusat Washington. Lokasi kejadian berada hanya beberapa blok dari Gedung Putih, sehingga situasi cepat menarik perhatian aparat.

Laporan penembak aktif muncul sekitar pukul 14.20 waktu setempat di persimpangan 17th and I Street, NW, tak lama sebelum pelaku berhasil diamankan oleh Kepolisian Metropolitan Washington (MPD). Petugas kemudian menutup area guna memastikan keselamatan publik.

Dilansir dari ABC News, kedua korban, seorang pria dan seorang wanita dari Garda Nasional Virginia Barat, sempat dirawat dalam kondisi kritis. Perkembangan medis kemudian menyatakan keduanya meninggal dunia akibat luka tembak yang serius.

1. Reaksi pemerintah AS atas penembakan

ilustrasi bendera Amerika Serikat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, langsung merespons kejadian tersebut melalui akun X dengan ajakan doa untuk dua anggota Garda Nasional yang baru saja ditembak di Washington. Ia menambahkan bahwa Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sedang menjalin koordinasi dengan aparat setempat guna mengumpulkan informasi awal.

Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, menerima laporan saat berada di Florida untuk perayaan Hari Thanksgiving di Mar-a-Lago. Ia mendapatkan pembaruan situasi sesaat setelah insiden dilaporkan oleh otoritas keamanan.

“Binatang yang menembak dua anggota Garda Nasional, yang keduanya terluka parah dan sekarang berada di dua rumah sakit berbeda, juga terluka parah, tetapi bagaimanapun juga, dia akan membayar harga yang sangat mahal,” tulis Trump di Truth Social.

Setelah itu, Trump meneruskan pernyataannya melalui narasi yang memuji pengabdian aparat. Ia menyampaikan doa bagi Garda Nasional serta seluruh jajaran militer dan penegak hukum yang disebutnya sebagai orang-orang hebat.

Pelaku penembakan mengalami luka berat dan berada dalam kondisi kritis saat ditahan. Selain MPD, respons lapangan turut dilakukan oleh Dinas Marshal Federal AS, Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF), serta Biro Penyelidik Federal (FBI) untuk membantu pengamanan lokasi.

2. Konfirmasi pemerintah Virginia Barat atas identitas korban

ilustrasi investigasi (pexels.com/Siobhan Howerton)

Gubernur Virginia Barat Patrick Morrisey mengonfirmasi bahwa kedua korban merupakan prajurit dari Garda Nasional wilayah tersebut. Informasi ini disampaikannya tak lama setelah menerima laporan resmi dari otoritas.

“Doa kami menyertai para prajurit pemberani ini, keluarga mereka, serta pria dan wanita luar biasa dari Garda Nasional kami yang setiap hari mempertaruhkan nyawa mereka. Virginia Barat bersatu di belakang mereka,” tulisnya lewat X.

Dilansir dari The Guardian, tak lama setelah insiden terjadi, Gedung Putih diberlakukan status lockdown (penguncian) sebagai langkah pengamanan cepat. Penguncian juga diterapkan di beberapa gedung perkantoran di sekitar Farragut Square Park, termasuk kantor redaksi The Guardian di Washington.

“Gedung Putih mengetahui dan sedang aktif memantau situasi tragis ini. Presiden telah diberi pengarahan,” kata Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt.

3. Penembakan di tengah penempatan kontroversial Garda Nasional AS

ilustrasi pengamanan militer (pexels.com/Pixabay)

Penembakan ini berlangsung di tengah penempatan ribuan prajurit Garda Nasional AS ke Washington yang hingga kini masih menjadi perdebatan publik. Kebijakan tersebut pertama kali digulirkan pemerintahan Trump pada Agustus 2025 setelah menetapkan keadaan darurat kejahatan di ibu kota.

Sejak diberlakukan, masa penempatan berulang kali diperpanjang dan dijadwalkan berlanjut hingga Februari 2026. Namun, seorang hakim federal memutuskan bahwa penempatan itu melanggar hukum, sebelum putusan tersebut ditangguhkan selama 21 hari untuk menunggu kemungkinan banding dari pemerintah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team