Pekan lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron melontarkan gagasan tentang pengiriman pasukan untuk mendukung Ukraina dalam melawan invasi Rusia. Pasukan Kiev dilaporkan telah mengalami kekurangan amunisi, sehingga sulit menghentikan kemajuan pasukan Moskow.
Namun, gagasan tersebut ditolak oleh beberapa negara NATO, termasuk Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Inggris.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga telah memperingatkan soal konflik langsung jika pasukan NATO dikerahkan di sana.
“Secara umum, perluasan diskusi dan aktivitas Paris yang gigih dalam upaya membentuk koalisi negara-negara yang menyatakan kesiapan hipotetis untuk mengirimkan kontingen tertentu, tentu saja, tidak lebih dari sekadar upaya langsung untuk meningkatkan ketegangan. Ini adalah garis yang berbahaya, sangat berbahaya," kata Peskov pada Senin (11/3/2024).
Rusia telah melancarkan invasi di Ukraina dua tahun lalu. Sejak itu, negara-negara Barat mendukung Kiev melalui bantuan ekonomi, kemanusiaan dan militer, namun mengesampingkan keterlibatan langsung dalam konflik tersebut.