Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Singa (freepik.com/wirestock)
Singa (freepik.com/wirestock)

Intinya sih...

  • Insiden terjadi di area drive-thru Safari World Bangkok, Thailand

  • Pengunjung kebun binatang mencoba membantu dengan membunyikan klakson

  • Ancaman penjara satu tahun dan denda bagi pelanggar aturan keamanan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebuah insiden tragis terjadi di Safari World Bangkok, Thailand pada Rabu (10/9/2025), ketika seorang penjaga kebun binatang diserang oleh kawanan singa hingga tewas di depan pengunjung. Peristiwa ini menggemparkan publik dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai keamanan serta tata kelola kebun binatang tersebut.

Insiden terjadi di area drive-thru Safari World, salah satu kebun binatang udara terbuka terbesar di Asia, yang dikenal dengan aktivitas memberi makan singa dan harimau bagi pengunjung.

1. Insiden terjadi di area drive-thru

Sekitar pukul 11.00 waktu setempat, zookeeper berusia 58 tahun yang bertugas memberi makan singa keluar dari kendaraannya di zona drive-thru Safari World Bangkok. Menurut saksi mata, seekor singa tiba-tiba mendekat dari belakang dan menyerangnya tanpa peringatan.

Dr. Thawatchai Kanchanarin, seorang saksi mata, menjelaskan bahwa seorang pria turun dari mobil yang tidak memiliki penutup atap dan berdiri dengan punggung menghadap singa, yang menurutnya adalah tindakan yang aneh. Sebelum korban sempat berteriak, singa tersebut menyerang dari belakang, kemudian tiga hingga empat singa lainnya juga ikut menyerang sehingga korban mengalami luka yang fatal.

Polisi dari Kepolisian Khannayao mengungkapkan bahwa pintu kendaraan korban terbuka saat kejadian, yang melanggar protokol keselamatan standar kebun binatang.

"Biasanya dia tetap di kendaraan, dan singa akan menjauh ketika mesin mobil dinyalakan, tapi saat itu pintu kendaraan masih terbuka," ujar kepala polisi Pol Col Niruchphon Yothamat, dikutip Nation Thailand.

2. Pengunjung kebun binatang mencoba membantu dengan membunyikan klakson

Serangan berlangsung selama sekitar 15 menit, saat pengunjung kebun binatang menyaksikan dengan ketakutan dan berusaha membantu dengan membunyikan klakson mobil dan berteriak agar singa melepaskan korban. Meski upaya tersebut terjadi di hadapan banyak orang, beberapa pengunjung awalnya mengira singa dan zookeeper memiliki hubungan akrab, sehingga tidak langsung membantu.

"Aturan kebun binatang sangat ketat bagi siapa pun untuk tidak keluar dari kendaraan saat berada di zona safari karena bahaya binatang liar. Tapi sayangnya korban melanggar aturan ini," kata seorang staf Safari World yang menjadi saksi, dilansir Channel News Asia.

Kebun binatang ini telah beroperasi selama 40 tahun tanpa insiden fatal serupa sebelumnya, dan semua singa di sana sudah terdaftar resmi.

3. Ancaman penjara satu tahun dan denda

Insiden mengundang perhatian luas mengenai protokol keamanan dan keabsahan kepemilikan singa di Safari World. Menurut data resmi, Thailand memiliki 37 pemilik singa terdaftar dengan total 223 singa, termasuk 39 singa yang terdaftar hanya di Bangkok.

"Korban biasanya bertugas memberi makan singa, dan saat ini kami menyelidiki bagaimana serangan bisa terjadi meski semua singa terdaftar dan berlisensi," ujar Direktur Perlindungan Satwa dan Taman Nasional Thailand, Sadudee Punpugdee.

Pelanggaran terhadap aturan dapat berakibat hukuman penjara satu tahun dan denda hingga 100 ribu baht (Rp51,7 juta). Pihak berwenang terus melakukan penyelidikan dan juga meninjau ulang prosedur keamanan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

"Kami ingin mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Peristiwa ini mengingatkan bahwa binatang liar tetap berbahaya, bahkan ketika dibesarkan oleh manusia," ujar Edwin Wiek dari Wildlife Friends Foundation Thailand.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team