Jet tempur EA-18G Growler lepas landas dari dek penerbangan kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat USS Harry S. Truman di Laut Arab, pada 5 Januari 2020. Foto diambil tanggal 5 Januari 2020. ANTARA FOTO/U.S. Navy/Mass Communication Specialist Seaman Apprentice Isaac Esposito/Handout via REUTERS
Kirby lebih lanjut mengatakan kepada wartawan bahwa Navy P-8 Poseidon adalah pesawat patroli maritim yang dirancang khusus untuk mencari sesuatu, khususnya kapal selam.
“Ini adalah platform canggih yang dapat membantu pemerintah Indonesia untuk mengetahui lokasi yang lebih baik,” katanya.
Ia menambahkan bahwa dirinya tidak mengetahui apakah pemerintah Indonesia telah meminta bantuan lain kepada AS terkait pencarian kapal selam KRI Nanggala-402. Ia juga menyebut bahwa pemerintah AS akan menyerahkan sepenuhnya keputusan pada pemerintah RI untuk mengambil langkah apa kedepannya jika kapal selam itu ditemukan.
Ia kemudian menjelaskan bahwa apabila pemerintah RI memutuskan untuk mengangkut kapal jika ditemukan, maka mereka akan menghadapi pekerjaan yang menantang.
“Sangat tergantung pada apakah Anda mengejar sebuah objek di bawah air, apapun itu, kondisinya dan seberapa dalam itu, dan juga seperti apa ... dasarnya dan seperti apa arusnya,” kata Kirby.
“Maksud saya, ada banyak hal yang harus diperhatikan. Dan mengangkat sesuatu dari dasar laut adalah pekerjaan yang berbahaya dan melelahkan. Kami memiliki beberapa kemampuan untuk membantu dalam hal itu,” lanjut dia.