Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mainan karakter One Piece
ilustrasi mainan karakter One Piece (pexels.com/AzmiziMH)

Intinya sih...

  • Ayumi Hamasaki tetap bernyanyi di venue yang sudah kosong

  • Ketegangan diplomatik China–Jepang memicu gelombang pembatalan

  • Respons warganet China kontras hingga sorotan Dubes AS untuk Jepang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Gelombang penghentian konser artis Jepang tiba-tiba merebak di Shanghai. Salah satu tampilannya bahkan terputus di tengah lagu, sehingga memicu kemarahan penonton yang menilainya sebagai langkah kasar dan berlebihan.

Penyanyi Maki Otsuki, yang dikenal lewat lagu pembuka anime One Piece, sedang berada di tengah aksi panggung pada Jumat (28/11/2025) malam ketika insiden itu terjadi. Tak lama kemudian, lampu panggung padam dan sistem suara ikut dimatikan. Dua staf teknis kemudian menariknya turun dari panggung. Acara tersebut awalnya merupakan bagian dari Bandai Namco Festival 2025.

Manajemen Otsuki menyampaikan bahwa sang artis terpaksa mengakhiri penampilan karena kondisi yang tak dapat dihindari. Mereka menambahkan pada Senin (1/12/2025) bahwa tak ada persoalan lain selain pembatalan tersebut, sementara staf lokal tetap bersikap sopan dan membantu. Permintaan wawancara lanjutan ditolak. Setelah berbagai pertimbangan, penyelenggara akhirnya membatalkan seluruh rangkaian festival selama tiga hari, sehingga pertunjukan grub idola Jepang, Momoiro Clover Z, dan pianis jazz, Hiromi Uehara, juga ikut terhenti.

1. Ayumi Hamasaki tetap bernyanyi di venue yang sudah kosong

ilustrasi nonton konser (pexels.com/Sebastian Ervi)

Keesokan harinya, pada Sabtu (29/11/2025), penyanyi Jepang Ayumi Hamasaki tetap tampil di panggung meski stadion berkapasitas 14 ribu kursi itu telah kosong sama sekali. Konsernya baru saja diputus secara mendadak dengan alasan keadaan memaksa, namun ia memilih tetap bernyanyi sebagai bentuk penghargaan untuk tim serta krunya.

“Saya masih sangat percaya bahwa hiburan harus menjadi jembatan yang menghubungkan orang-orang, dan saya ingin berada di pihak yang menciptakan jembatan itu,” tulisnya lewat Instagram, dikutip dari The Guardian.

2. Ketegangan diplomatik China–Jepang memicu gelombang pembatalan

Bendera Jepang (Toshihiro Oimatsu from Tokyo, Japan, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Rangkaian pembatalan konser ini terjadi beriringan dengan memanasnya kembali hubungan China–Jepang. Situasi semakin tegang setelah Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menyatakan di parlemen bahwa Tokyo siap mengambil tindakan militer bila Beijing menyerang Taiwan.

China, yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya dan tak menutup opsi penggunaan kekuatan, langsung memberikan respons keras dengan memanggil duta besar Jepang serta mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya menuju Jepang.

Beberapa waktu sebelum insiden konser, media resmi China telah lebih dulu mengumumkan penundaan pemutaran sedikitnya dua film anime Jepang populer karena ketegangan diplomatik tersebut. Kedua negara kemudian saling melayangkan protes resmi, yang berdampak pada terganggunya pertukaran budaya serta aktivitas masyarakat di kedua negara.

3. Respons warganet China kontras hingga sorotan Dubes AS untuk Jepang

Bendera China (pexels.com/aboodi vesakaran)

Di dunia maya, reaksi publik China terbelah. Penggemar segera membanjiri linimasa dengan meme viral yang membandingkan pengusiran Otsuki dari panggung dengan momen ketika Hu Jintao dibawa keluar dari sidang Partai Komunis pada 2022.

Pengguna lain menilai acara tersebut seharusnya tidak tetap berlangsung ketika publik tengah marah kepada Jepang. Sebagian mempertanyakan mengapa festival itu diizinkan digelar saat hubungan sedang tegang, sementara lainnya mengkritik otoritas karena dianggap menyulitkan masyarakat sendiri demi menekan Jepang.

“Tidakkah kalian peduli pada penonton — toh mereka juga orang China, bukan?” tulis seorang pengguna di Weibo, dikutip dari BBC.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang, George Glass, turut menanggapi lewat X.

“Sungguh disayangkan ada orang yang tidak bisa merasakan kekuatan musik,” tulisnya sembari mengunggah lagu Don’t Stop Believin’ milik Journey dan menyertakan pesan dukungan untuk Maki Otsuki.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team