Ilustrasi pelecehan seksual. (Pexels.com/Anete Lusina)
Dilansir BBC, survei yang dilakukan komisi tersebut terhadap 800 ribu orang menghasilkan laporan setebal 700 halaman. Investigasi itu menemukan bahwa 0,6 persen dari populasi orang dewasa di negara tersebut, sekitar 39 juta orang, mengaku pernah mengalami pelecehan seksual saat masih anak-anak yang dilakukan oleh pendeta.
Jumlah perkiraan meningkat menjadi 1,13 persen, lebih dari 400 ribu orang, ketika memasukkan dugaan pelecehan yang dilakukan oleh umat awam di lembaga-lembaga yang diawasi oleh gereja.
Gabilondo mengatakan angka-angka tersebut harus ditanggapi dengan hati-hati. Hal itu karena laporan juga mencakup pernyataan dari lebih dari 487 orang yang mengalami pelecehan, yang menekankan dampak emosional yang ditimbulkannya.
"Ada orang-orang yang (meninggal karena) bunuh diri orang-orang yang tidak pernah bisa menghidupkan kembali kehidupan mereka. Penting untuk memberikan respons terhadap situasi penderitaan dan kesepian yang selama bertahun-tahun tetap ada, dengan satu atau lain cara, ditutupi oleh sikap diam yang tidak adil," kata Gabilondo.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan, temuan ini merupakan tonggak sejarah dalam demokrasi negaranya.
“Kita adalah negara yang lebih baik karena kenyataan yang diketahui semua orang selama bertahun-tahun, tapi tidak ada yang membicarakannya, setidaknya tidak seperti yang kita lakukan saat ini, telah diketahui,” katanya.