Perampok Bersenjata Curi 13 Karya Seni Berharga di Brasil

Dua pria bersenjata masuk ke Perpustakaan Mario de Andrade dan menghadapi petugas keamanan serta sepasang pengunjung lansia yang sedang berada di lokasi. Mereka kemudian memasuki kubah kaca tempat karya seni dipamerkan dan mengambil delapan ukiran karya Henri Matisse serta lima karya dari pelukis Brasil, Candido Portinari, yang dimasukkan ke dalam tas kain.

Setelah itu, mereka melarikan diri keluar melalui pintu utama. Peristiwa ini terjadi tepat saat hari penutupan pameran bertajuk "From the Book to the Museum," yang merupakan hasil kerja sama antara perpustakaan dan Museum Seni Modern São Paulo (MAM).

Menurut pernyataan Polisi Militer Brasil, salah satu perampok bahkan menahan petugas keamanan dan pengunjung selama aksi berlangsung.

"Perampok itu menghadapi petugas keamanan dan sepasang lansia yang sedang mengunjungi perpustakaan," menurut pernyataan resmi kepolisian, dilansir ABC News.

Delapan ukiran karya Henri Matisse yang dicuri mencakup kolase dari buku seni ikonik "Jazz" tahun 1947, sedangkan lima karya lainnya berasal dari Candido Portinari, pelukis Brasil ternama. Karya-karya berharga ini sedang dipamerkan dalam pameran seni modern bertajuk "From the Book to the Museum", yang menyoroti transisi seni dari buku ke ruang galeri.​

Polisi belum mengungkapkan nilai estimasi karya-karya tersebut, meskipun 60 gambar Matisse serupa terjual lebih dari 2,5 juta dolar AS (Rp41,7 miliar) dalam lelang Christie's New York, pada Oktober 2025.

Perpustakaan Mario de Andrade, sebagai institusi publik terbesar di São Paulo, menyimpan koleksi seni berharga yang menjadi aset budaya penting bagi kota tersebut.​

Petugas penyelidik telah tiba di lokasi Perpustakaan Mario de Andrade untuk mengumpulkan bukti, termasuk rekaman dari kamera pengawas yang terpasang di berbagai sudut perpustakaan. Pelaku perampokan terakhir terlihat melarikan diri menuju Stasiun Metro Anhangabaú, dan hingga saat ini keduanya masih dalam status buron tanpa jejak yang jelas.​

Kantor walikota São Paulo mengonfirmasi bahwa polisi telah hadir secara cepat untuk menganalisis semua bukti yang tersedia guna mempercepat penyelidikan. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran karena mirip dengan perampokan perhiasan senilai 102 juta dolar AS (Rp1,7 triliun) di Museum Louvre, Paris.