Pada Sabtu (28/12/2024), tersangka pemimpin geng, Calvin Lee, tiba di kantor polisi untuk menandatangani jaminan. Ketika dia dan rombongan pergi, sekelompok orang bersenjata muncul dan menembaki rombongan tersebut, menyebabkan satu orang tewas.
Akibat kejadian itu, terjadi serangan pembalas di Laventille, pinggiran kota Port of Spain. Lima orang tewas dan serangan balasan lebih lanjut masih diantisipasi.
Dilansir CNN, Young menjelaskan bahwa selama Desember saja, telah terjadi 61 pembunuhan. Ini termasuk penembakan selama akhir pekan yang melibatkan senjata otomatis AK-47 dan AR-15.
Penggunaan senjata berkaliber tinggi itu, telah membuat kekerasan menjadi sangat memprihatinkan. Militer akan ikut membantu menegakkan keadaan darurat tersebut.
"Peluang untuk bertahan hidup sangat kecil karena kecepatan dan kaliber senjata ini. Ini menjadi perhatian utama bukan hanya bagi kami di Trinidad dan Tobago, tetapi juga di seluruh wilayah CARICOM," katanya, merujuk negara-negara di Karibia.