Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Venezuela Pulangkan Warganya dari Trinidad dan Tobago

Kapal Feri Paraguana I yang digunakan dalam repatriasi imigran Venezuela. (twitter.com/CancilleriaVE)

Caracas, IDN Times - Pemerintah Venezuela memutuskan untuk memulangkan ratusan penduduknya yang melakukan emigrasi ke Trinidad dan Tobago. Setelah sebelumnya warga Venezuela tersebut pergi ke negara kepulauan tersebut lantaran melarikan diri dari krisis ekonomi dan politik berkepanjangan. 

Krisis ekonomi berujung hiperinflasi di Venezuela dalam beberapa tahun belakangan menyebabkan lebih dari 5 juta warga mengungsi ke berbagai negara tetangganya. Namun Kolombia diketahui menjadi negara penampung imigran Venezuela terbesar. 

1. Pulangkan imigran dengan kapal feri Paraguana I

Pada hari Sabtu (17/07/2021) Pemerintah Venezuela yang dipimpin Nicolas Maduro memulangkan sebanyak 700 penduduknya yang mengungsi ke Trinidad dan Tobago. Warga Venezuela dipulangkan dari pelabuhan Port of Spain menuju ke pelabuhan Guanta yang berjarak 330 km dari Ibu Kota Caracas. 

Ratusan warga Venezuela itu akan dipulangkan ke negaranya menggunakan kapal feri Paraguana 1. Bahkan diketahui repatriasi warga Venezuela dari Trinidad dan Tobago merupakan pertama kalinya pengembalian yang dilakukan dengan jalur laut, dilansir dari laman Associated Press

Sementara pihak Kedubes Venezuela di Trinidad dan Tobago mengatakan kapal akan membawa 700 penumpang dan datang pada pukul 07.00. Pada jam 9.00 kapal akan menampung penumpang ibu melahirkan, ibu dengan anak dan warga yang sakit. Kemudian kapala akan berangkat setelah semuanya terangkut dan akan berlayar 10 jam sebelum sampai di Pelabuhan Guanta, dilansir dari Newsday.

2. Kurangnya pekerjaan di Trinidad dan Tobago akibat dampak COVID-19

Sebelumnya warga Venezuela yang melarikan diri ke Trinidad dan Tobago ingin kembali ke negaranya lantaran kurangnya lapangan pekerjaan di negara Karibia tersebut. Hal ini akibat dampak pandemik COVID-19 yang berdampak pada perekonomian Trinidad dan Tobago yang juga berimbas pada imigran Venezuela. 

Dikutip dari Associated Press, salah satu imigran Venezuela bernama Valentina Itriago yang bekerja sebagai pembersih rumah di Trinidad dan Tobago berkata bahwa, "Saya tidak memiliki kapabilitas untuk menghidupi anak saya. Saya sudah tidak bekerja selama tiga bulan lamanya dan biaya sewa di sini sangat mahal. Saya rasa ini waktunya untuk kembali."

Menlu Jorge Arreaza melalui akun Twitternya juga memposting video dari salah satu penumpang kapal Paraguana I yang menunjukkan kesenangan dari para imigran karena pada akhirnya bisa kembali ke Venezuela, dikutip dari El Tiempo

3. Program repatriasi sudah diluncurkan sejak Agustus 2018

Para imigran yang sudah tiba di Pelabuhan Guanta, Venezuela. (twitter.com/corpoanz_)

Sejak Agustus 2018 lalu, Nicolas Maduro sudah meluncurkan program Vuelta a la patria yang dimaksudkan untuk memberikan fasilitas repatrasi sukarela bagi warga Venezuela yang ingin kembali ke negaranya. Pemulangan ini dilakukan dengan menggunakan jalur darat maupun udara dari beberapa negara tetangga. 

Dilansir dari Macau Business, Pemerintah Trinidad dan Tobago sebelumnya juga terpaksa mendeportasi ratusan imigran Venezuela. Pada November 2020 lalu, pemerintah setempat sudah mendeportasi 160 imigran Venezuela lantaran dituding masuk secara ilegal,. 

Bahkan antara tahun 2018-2020, diketahui lebih dari 1.000 imigran Venezuela tewas dalam kecelakaan kapal ketika mencoba untuk pergi ke Trinidad dan Tobago. Perjalanan ke negara Karibia tersebut dikenal berbahaya lantaran membutuhkan waktu tiga jam dengan menggunakan kapal boat yang rapuh. 

Selama krisis ekonomi yang melanda negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia tersebut diketahui lebih dari 5 juta warga mengungsi ke negara lain. Sekitar 250 ribu imigran Venezuela memilih pergi ke Trinidad dan Tobago sebagai tujuan utama, dilaporkan dari laman BioBioChile

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us