Jakarta, IDN Times - Israel menutup satu-satunya akses penyeberangan dari Jalur Gaza pada Rabu (20/9/2023), sehingga lebih dari 18 ribu warga Palestina tidak dapat menyeberang ke Israel dan Tepi Barat untuk bekerja. Langkah itu dilakukan Tel Aviv menyusul demonstrasi baru-baru ini di perbatasan.
Dilansir Reuters, seorang ekonom lokal mengatakan blokade tersebut telah menyebabkan perekonomian di wilayah itu kehilangan sekitar dua juta dolar AS (sekitar Rp30 miliar) per hari.
Dalam beberapa hari terakhir, warga Palestina telah melancarkan protes atas perlakuan terhadap tahanan Palestina di penjara-penjara Israel dan penggerebekan di Masjid Al-Aqsa. Pejabat kesehatan Gaza mengatakan seorang pria Palestina tewas ditembak oleh pasukan Israel, sementara 11 lainnya terluka pada Selasa (19/9/2023).
Sementara itu, tentara Israel mengatakan ratusan perusuh melemparkan alat peledak ke pagar perbatasan di sepanjang Jalur Gaza.