Tentara Israel Tewaskan 30 Remaja Palestina di Tepi Barat selama 2023

Jakarta, IDN Times - Militer Israel (IDF) menembak mati seorang remaja berusia 16 tahun di Tepi Barat pada Sabtu (9/8/2023). Insiden itu terjadi dalam sebuah konfrontasi di wilayah selatan yang diduduki Israel.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan, korban bernama Milad Munzhir al-Rai. Kematiannya menambah daftar panjang warga Palestina yang tewas di Tepi Barat akibat ditembak Israel. Lebih dari 30 korban tewas merupakan pemuda berusia di bawah 18 tahun.
Sejak 2023, Israel telah meningkatkan penggerebekan dan serangan ke Tepi Barat. Mereka melakukan hal itu dengan tujuan untuk membongkar jaringan pejuang militan Palestina yang melakukan serangan terhadap Israel.
1. Sebanyak 185 warga Palestina tewas

Dalam keterangan yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, Milad al-Rai meninggal karena luka setelah punggungnya ditembus peluru. Dia menjadi salah satu dari puluhan pemuda di bawah usia 18 tahun yang menjadi korban kekejaman tentara Israel.
Menurut penghitungan Associated Press, sepanjang tahun ini, 184 warga Palestina di Tepi Barat telah tewas karena ditembak oleh tentara Israel. Dengan kematian Milad al-Rai tersebut, jumlahnya kini menjadi 185 orang.
Dalam penjelasannya, Tel Aviv mengatakan bahwa sebagian besar korban yang tewas itu adalah militan. Namun para pemuda pelempar batu yang tewas memprotes serangan Israel sepanjang tahun ini, banyak di antaranya merupakan orang-orang yang sebenarnya tidak terlibat dalam konfrontasi.
Sejak awal 2023, Israel telah mengintensifkan penggerebekan dan serangan di Tepi Barat. Para pejuang Palestina juga meningkatkan serangannya dan menewaskan lebih dari 30 orang Israel.
2. Konflik kian memanas sepanjang tahun ini
Intensitas konflik antara Palestina dan Israel semakin memanas sepanjang tahun ini. Kekerasn telah mengguncang Tepi Barat dan tahun ini menjadi salah satu konflik paling kejam dalam hampir dua dekade.
Dilansir VOA News, militer Israel dalam penjelasannya, mengatakan bahwa pasukannya menggunakan gas air mata dan melepaskan tembakan ke arah sekelompok warga Palestina di luar kamp pengungsi Al-Araoub. Tujuannya untuk membubarkan kerumunan yang menyerang.
Mereka mengatakan melakukan hal itu karena kerumunan warga Palestina tersebut telah melemparkan bom molotov ke arah pos pasukan di seberang jalan. Mereka juga mengetahui bahwa satu warga Palestina telah ditembak.
3. Warga sipil yang tidak terlibat termasuk korban yang dibunuh Israel

Insiden kekerasan terbaru terjadi tepatnya di kamp pengungsi yang berada antara Hebron dan Bethlehem. Kantor berita resmi Palestina melaporkan, pasukan Israel menembak korban dari belakang saat berada di pintu masuk kamp pengungsian.
Dilansir The Guardian, Israel juga dilaporkan menembakkan gas air mata ke arah beberapa pemuda dan anak-anak.
Tidak ada penjelasan lebih rinci mengenai berapa korban terluka lain di pihak Palestina. Namun pihak Israel mengatkan bahwa tidak ada korban dari pihak mereka.
Hampir 200 warga Palestina tewas sepanjang tahun ini karena konflik dengan Israel. Sebagian besar korban tewas dalam bentrokan atau saat melakukan serangan. Namun Times of Israel melaporkan, beberapa dari korban tewas adalah warga sipil yang tidak terlibat konflik dan meninggal dalam kondisi yang tidak jelas, termasuk diserang oleh pemukim bersenjata Israel.