Perdana Menteri Peru Ancam Nasionalisasi Proyek Gas Camisea

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Peru, Guido Bellido pada Minggu (26/9/2021) mengancam akan menasionalisasi proyek gas Camisea. Hal ini terkait keputusan beberapa perusahaan asing yang tergabung dalam konsorsium dan menolak negosiasi yang dianggap menguntungkan pemerintah setempat.
Sejak dikuasai oleh pemerintahan sayap kiri, Peru telah melakukan fokus pada nasionalisasi dan mengurangi investasi asing di negaranya. Meski begitu, tak sedikit warga Peru yang memrotes sejumlah pejabat dalam pemerintahan saat ini yang diduga memiliki ketekaitan dengan kelompok gerilya Sendero Luminoso.
1. Konsorsium harus setuju pembagian keuntungan dengan pemerintah
Ancaman nasionalisasi dari Bellido terkait penolakan dari perusahaan Argentina Plusperol, Repsol Spanyol dan Hunt Oil dari AS untuk menyetujui pembagian keuntungan. Pasalnya, Pemerintah Peru telah meminta besaran yang lebih kepada negara dalam hasil salah satu penjualan cadangan gas terbesar di Amerika Latin itu.
"Kami memanggil pengeksploitasi gas Camisea dan penjualnya untuk menegosiasi ulang distribusi profit yang menguntungkan pihak negara. Sebaliknya, kami akan memilih jalan pengembalian atau nasionalisasi pada lahan kami" kata Bellido.
Keputusan untuk mengurangi kontrak hasil bumi kepada perusahaan asing sudah dijadikan sebagai salah satu kebijakan dalam pemerintahan Presiden Pedro Castillo. Bahkan masalah ini dijadikan sebagai janji kampanye Partai Peru Libre yang dipimpin oleh Bellido, dilansir dari Market Research Telecast.