Jakarta, IDN Times - Seorang perempuan Thailand disebut sebagai pembunuh berantai terparah di negara itu. Sararat Rangsiwuthaporn membunuh sedikitnya 14 orang dengan racun sianida sejak delapan tahun yang lalu.
Pada Jumat (30/6/2023), polisi Thailand mengatakan mereka telah menyelesaikan penyelidikan terhadap Rangsiwuthaporn yang mantan istri seorang pejabat polisi senior di Thailand. Dia ditangkap pada April, setelah banyak keluarga korban mengajukan laporan.
Rangsiwuthaporn diyakini telah mencuri atau meminjam uang dari hampir semua korbannya, sebelum kemudian mencampurkan sianida ke dalam makanan mereka sepanjang 2015 hingga 2023. Salah satu korbannya selamat.
Polisi mengatakan, Sararat membantah membunuh para korban tetapi mengaku menggunakan sianida. Sianida merupakan bahan kimia mematikan yang dapat membuat sel-sel tubuh kekurangan oksigen, yang kemudian menyebabkan serangan jantung. Gejala awal keracunan termasuk pusing, sesak napas, dan muntah.