Ilustrasi Stasiun Kereta (IDN Times/Mardya Shakti)
TER Senegal mampu melaju dengan kecepatan hingga 160 kilometer per jam dan akan melintasi rute sejauh 36 kilometer antara Dakar dan kota baru Diamniadio dalam waktu sekitar 20 menit. Kereta itu juga akan membawa 115.000 orang per hari dan menghemat waktu dibanding terjebak dalam kemacetan lalu lintas ibukota.
Kereta disebut menggunakan 15 kereta mode ganda empat gerbong dengan tenaga diesel dan listrik, yang dibangun oleh Alstom, salah satu dari beberapa perusahaan Prancis, yang berperan dalam pembangunan tersebut. Untuk langkah awal, tiket kereta Dakar-Diamniado akan dihargai 2,5 Dolar AS di kelas kedua dan 4,3 Dolar di kelas pertama.
Jalur kereta api yang dibangun di negara bagian Senegal adalah bagian utama dari rencana Presiden Macky Sall untuk merombak infrastruktur negara pada tahun 2035. Kemacetan lalu lintas yang menjadi masalah utama yang telah merugikan kota Dakar setara dengan 172 juta Dolar per tahun menurut angka resmi.
Stasiun TER akan terhubung dengan bus ekspres yang akan beroperasi di jalur khusus di jalan tol yang telah beroperasi selama satu dekade terakhir. Pada proyek tahap kedua, jalur tersebut akan diperpanjang 19 km lagi ke Bandara Internasional Blaise Diagne, yang dibuka pada tahun 2017.