Jakarta IDN Times - Wakil penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS), Anne Neuberger, mengatakan bahwa delapan perusahaan telekomunikasi jadi korban peretasan. Dia mengumumkan hal itu dalam jumpa pers pada Rabu (4/12/2024).
Para pejabat AS meyakini para peretas adalah kelompok yang berasal dari China. Mereka membobol sistem sebagai upaya memata-matai tokoh politik terkemuka AS sebagai bagian dari kampanye spionase.
Neuberger menyebutkan bahwa kelompok peretas dijuluki Salt Typhoon. Sejauh ini ada tiga perusahaan telekomunikasi yang jadi korban dan telah disebutkan, yakni AT&T, Verizon, dan Lumen Technologies. Sedangkan lima perusahaan lainnya belum disebutkan.