Jakarta, IDN Times - Museum Louvre Paris kemalingan sejumlah perhiasan berharga. Raibnya perhiasan-perhiasan tersebut dianggap sebagai perampokan besar-besaran.
Perampokan terjadi pada Minggu (19/10/2025) siang waktu setempat. Dikutip dari AsiaOne, para pencuri berhenti di luar Louvre pada Minggu pagi, di sebuah jalan di sepanjang Sungai Seine. Mereka memanjat tangga yang dapat diperpanjang untuk membobol jendela atas yang menghadap ke Galerie d'Apollon, atau Galeri Apollo, kata pihak berwenang.
Kementerian Kebudayaan mengatakan delapan perhiasan berikut telah dicuri, yaitu:
Tiara dari set perhiasan Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense
Kalung dari set perhiasan safir Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense
Anting, bagian dari sepasang anting dari set perhiasan safir Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense
Kalung zamrud dari set Marie-Louise
Sepasang anting zamrud dari set Marie-Louise
Bros yang dikenal sebagai bros relikui
Tiara Permaisuri Eugenie
Simpul korset besar (bros) Permaisuri Eugenie
Mahkota Permaisuri Eugenie ditemukan di luar museum. Para pencuri tampaknya menjatuhkan mahkota tersebut, yang terbuat dari emas, zamrud, dan berlian, saat mereka melarikan diri.
Pada 1661, setelah kebakaran terjadi di Louvre, Louis XIV mempercayakan arsitek Louis Le Vau untuk membuat galeri yang mencerminkan lambang barunya, matahari. Le Vau memodelkan ruang tersebut berdasarkan Apollo, dewa matahari Yunani.
Aula yang dihasilkan, berupa ruang penuh hiasan daun emas dan lukisan, akan menjadi model untuk Aula Cermin yang terkenal di dunia di Istana Versailles, yang rampung 20 tahun kemudian setelah Louis XIV meninggalkan Paris menuju Versailles.