Konfrontasi awal dalam pada tahun 1992 antara Azerbaijan dan Armenia dapat dihentikan setelah Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE) melalui Grup Minsk yang dipimpin oleh Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat, berhasil mendesak kedua belah pihak untuk menyelesaikan konflik bersenjata. Dilaporkan dari Moscow Times, hal serupa juga sedang diupayakan pada konfrontasi Azerbaijan-Armenia tahun 2020 dimana OSCE melalui Grup Minsk, Uni Eropa, dan NATO, menyerukan upaya perdamaian agar kedua negara menghentikan permusuhan.
Meskipun banyak pihak menyerukan upaya damai, pemerintahan dari kedua negara terlihat tidak peduli dan terus melanjutkan konfrontasi. Armenia yang selalu bersikukuh jika mereka diserang terlebih dahulu oleh Pasukan Azerbaijan dan Pemerintah Azerbaijan yang mendapat dukungan penuh dari masyarakatnya agar melaksanakan perang total, membuat kedua negara merasa percaya diri untuk melanjutkan pertempuran sehingga sulit menemui titik tengah dalam dialog damai.
Belum ada jawaban pasti apa yang akan terjadi ke depannya, namun apabila tidak ada hasil dalam negosiasi damai maka pertempuran diprediksi akan berlanjut lebih parah.