ilustrasi (Pexels.com/Алесь Усцінаў )
Sebelum pesawat Tu-22M3 dilaporkan jatuh, pesawat itu disebut melepaskan rudal ke wilayah timur Dnipropetrovsk pada Jumat dini hari. Sembilan orang tewas, termasuk tiga anak-anak. Sebelumnya, korban tewas dilaporkan delapan orang.
"Seorang anak yang terluka parah akibat serangan musuh besar-besaran di wilayah Dnipropetrovsk hari ini meninggal di rumah sakit. Jumlah korban tewas kini meningkat menjadi sembilan," kata kantor Kejaksaan Agung Ukraina, dikutip dari The Moscow Times.
Usai serangan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kembali mengulangi seruan kepada sekutu Barat untuk memasok sistem pertahanan udara.
"Setiap negara yang menyediakan sistem pertahanan udara ke Ukraina, setiap pemimpin yang membantu meyakinkan mitra kami bahwa sistem pertahanan udara tidak boleh disimpan di gudang tetapi dikerahkan di kota-kota dan komunitas nyata yang menghadapi teror, dan setiap orang yang mendukung pertahanan kami adalah penyelamat hidup," ujarnya.