Pemerintah Paraguay dan Uruguay sebelumnya sudah memberitahu Argentina terkait adanya awak asal Iran di dalam pesawat Emtrasur. Pemberitahuan itu berlangsung sebelum pesawat itu mendarat di Buenos Aires.
Menhan Uruguay, Javier Garcia mengaku bahwa pesawat kargo dengan empat mesin itu dilarang masuk ke wilayah udaranya. Sementara, Pemerintah Paraguay sudah mengonfirmasi pesawat tersebut sudah menjalani beberapa kali penerbangan internasional.
Badan Intelijen Paraguay sudah mendapatkan perinagatan lewat perjalanan pada 13 Mei dari Paraguay ke Aruba lantaran adanya 18 awak asal Iran dan Venezuela. Pesawat kargo itu ditugaskan untuk membawa rokok senilai Rp11 miliar dari Ciudad del Este untuk perusahaan TABESA, dilaporkan Mercopress.
Pada 6 Juni, pesawat itu mendara di Argentina dari Meksiko dan tidak dapat mendarat akibat ketebalan kabut di Ezeiza dan dialihkan ke Cordoba. Kemudian di tanggal 8 Juni, pesawat itu terbang ke Uruguay tapi ditolak.
Pada hari yang sama, otortas penerbangan Paraguay juga menolak masuknya peswat Emtrasur itu ke wilayah udaranya. Maka dari itu, pesawat itu akhirnya kembali ke teritori Argentina dan mendarat di Bandara Ezeiza.