Proses pembuatan vaksin COVID-19 oleh Pfizer (Facebook.com/Pfizer)
CEO BioNTech Ugur Sahin mengatakan ada data yang berkembang yang menunjukkan bahwa kemanjuran vaksin terhadap infeksi dan penyakit ringan hingga sedang dari varian Omicron saat ini, berkurang lebih cepat dibandingkan dengan jenis virus sebelumnya.
"Perusahaan bertujuan untuk mengembangkan vaksin yang memberikan perlindungan tahan lama terhadap Omicron," kata Sahin dalam sebuah, Selasa.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan minggu lalu bahwa dosis booster vaksin Pfizer adalah 90 persen efektif untuk mencegah rawat inap dari Omicron 14 hari setelah suntikan ketiga diberikan.
Dosis penguat juga hingga 75 persen efektif untuk mencegah infeksi simtomatik dari Omicron dua hingga empat minggu setelah suntikan ketiga, menurut data dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris yang diterbitkan awal bulan ini. Namun, penelitian ini menemukan bahwa booster melemah secara substansial setelah sekitar 10 minggu, memberikan perlindungan 45 persen hingga 50 persen terhadap infeksi simtomatik.
“Sementara penelitian saat ini dan data dunia nyata menunjukkan bahwa booster terus memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan rawat inap dengan Omicron, kami menyadari kebutuhan untuk bersiap jika perlindungan ini berkurang seiring waktu dan berpotensi membantu mengatasi omicron dan varian baru di masa depan,” kata Kathrin Jansen, kepala pengembangan vaksin di Pfizer, dalam sebuah pernyataan.