Jakarta, IDN Times - Pemilihan Umum AS 2020 dilakukan dalam situasi “gawat darurat” karena pandemik COVID-19. Mayoritas media di sana, yang cenderung bias ke liberal yang dibawakan Partai Demokrat, membuat proyeksi bahwa Joe Biden, sang penantang dalam Pilpres 2020 akan menang. Dalam jajak pendapat yang digelar sejumlah pihak termasuk media arus utama seperti CNN, NBC, dan koran New York Times, petahana Donald J. Trump ketinggalan signifikan dibandingkan Biden.
Sesudah proses memilih ditutup pada Selasa malam (3/11/2020), media menggelar exit poll (jajak pendapat pasca memilih).
Merujuk exit poll biasanya menjadi salah satu fokus media di malam hari sesudah proses memilih ditutup. Angka yang muncul dianggap membantu dalam membaca arah hasil pemilu, saat hasil riil penghitungan suara belum ada.
Selain itu, exit poll juga memberikan data demografi pemilih.
Tim FiveThirtyEight, laman yang khusus membahas metrik pemilu, mengingatkan bahayanya meliput semata-mata berdasarkan exit poll untuk memprediksi siapa pemenang pilpres AS 2020. “Soalnya, situasi pandemik mengubah bagaimana exit poll dilakukan, sehingga kali ini datanya kurang bisa dipercayai,” demikian analisis tim yang dipimpin Nate Silver itu.