Jakarta, IDN Times - Pimpinan oposisi Kenya, Raila Odinga, menolak hasil pemilihan presiden yang dilakukan pada 9 Agustus 2022. Pada Selasa (16/08/2022), Odinga mengatakan demokrasi Kenya menghadapi krisis hukum yang panjang.
Odinga mengatakan hasil tersebut "batal demi hukum" dan akan menentang hasilnya dengan "semua pilihan konstitusional dan hukum". Dalam pemilu tersebut, Odingan memang mengalami kekalahan.
